Belajar Kotlin #2 Membuat Project Kotlin Menggunakan Gradle dan IntelliJ IDEA part 2

Di part 1 kita telah membuat project menggunakan Gradle. Untuk selanjutnya kita akan membuat project menggunakan IDE IntelliJ IDEA yang telak kita install di tutorial pertama kita.


Membuat Project Menggunakan IntelliJ IDEA


untuk membuat project menggunakan IntelliJ IDEA kita tidak perlu repot repot menggunakan command line seperti di tutorial sebelumnya kita hanya perlu memlih Create New Project kemudia pilih setup seperti gmabar dibawah.




Struktur proyek yang diberikan, tidak jauh berbeda dengan proyek buatan perintah Gradle. Hanya saja, pada IntelliJ IDEA belum dibuatkan berkas kode secara otomatis, sehingga program belum bisa dijalankan. Anda perlu menambahkannya secara manual pada folder main/kotlin/. Buatlah package com.kotlin dengan melakukan klik kanan pada folder kotlin dan pilih New - Package. Selanjutnya, klik kanan pada package name tersebut dan pilih New - Kotlin File/Class untuk menambahkan berkas Kotlin. Berikan nama pada berkas tersebut App.kt dan tambahkan kode berikut:




Menjalankan Program Menggunakan IntelliJ IDEA


Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu kelebihan dari menggunakan IDE adalah dukungannya terhadap GUI. Perintah-perintah yang biasanya mengharuskan kita untuk menuliskannya pada terminal kini bisa digantikan dengan tombol interaktif pada IDE. Seperti halnya tombol untuk menjalankan program berikut:






Tombol run tersebut hanya akan muncul di samping fungsi dengan nama main(). Klik tombol tersebut atau tekan Ctrl + Shift + F10 untuk menjalankan program. Kompiler pada IntelliJ IDEA akan mengeksekusi kode di dalam fungsi main().  Jika berhasil, IIntelliJ IDEA akan menampilkan panel Run seperti di bawah ini:



Kira kira cukup sekian tutorial untuk setup project kotlin menggunakan Gradle dan Intellij IDEA jika ada yang kurang jelas silahkan ditanyakan dikolom komentar. Untuk tutorial selanjutnya kita akan belajar Fundamental Kotlin. Terimakasih...... 



Baca selengkapnya

Belajar Kotlin #2 Membuat Project Kotlin Menggunakan Gradle dan IntelliJ IDEA part 1

Di tutorial sebelumnya kita telah belajar apa itu kotlin dan penginstallan apa saja yang dibutuh kan untuk tutorial kotlin kita saat ini. Untuk selanjutnya kita akan belajar cara membuat project kotlin dan belajar fundamental kotlin. Untuk lebih lengkapnya silahkan simak tutorial kita kali ini 👍.


Membuat Project Menggunakan Gradle

Guna membuat program dengan Gradle, kita akan membutuhkan sebuah plugin yaitu Gradle Init Build Plugin. Kita tidak perlu menambahkannya secara manual karena plugin tersebut merupakan bawaan dari paket instalasi Gradle.

Sebelum membuat project, terlebih dahulu buat folder baru yang akan digunakan sebagai folder project yang nantinya akan kita buat.



 Setelah selesai, silakan ketik cmd seperti gambar dibawah lalu klik enter.



maka akan terbuka terminal seperti gambar dibawah



Setelah terbuka ketikan perintah gradle init di terminal atau shell yang telah terbuka tadi tunggu lalu pilih pilihan no 2 lalu enter seperti gambar dibawah



setelah itu pilih bahasa yang akan kita gunakan karena kita akan belajar kotlin maka pilih yang kotlin dimana kotlin ada di no 4.


Kemudian untuk build script silahkan pilih kotilin juga 


selanjutnya silahkan isi project name dan source package atau enter saja jika tidak inign merubah.


Sampai di sini kita telah memiliki proyek Kotlin baru dengan nama belajar-kotlinpackage name com.belajar.kotlin dan menggunakan Kotlin DSL sebagai build script-nya. Sebenarnya kita bisa meringkas langkah-langkah tersebut dengan cara langsung menuliskan perintah seperti berikut:


setelah berhasi silahkan coba project yang telah kita buka tadi menggunakan code editor. anda bisa menggunakan Aplikasi VS Code seperti saya atau menggunakan code editor lain. Anda juga bisa menggunakan IntelliJ IDEA yang telah kita install di tutorial sebelumnya.


Menjalankan Project Gradle

Caranya sangat sederhana. Pada terminal kita cukup menjalankan 1 (satu) perintah Gradle berikut:



lalu akan menapilkan Hello Word seperti gambar diatas.



Untuk Setup Menggunakan IntelliJ kita akan lanjut di part 2.

Baca selengkapnya

Belajar Kotlin #1 Pengenalan dan Instalasi

 

Apa Itu Kotlin ?


Kotlin merupakan bahasa pemrograman open-source yang mudah dipelajari oleh siapapun. Ini bisa dilakukan berkat kejeniusan para developer di JetBrains yang dipimpin langsung oleh Andrey Breslav. Selain mudah dipelajari, Kotlin memungkinkan kita untuk membuat program antar platform yang tentunya ini dapat mengurangi biaya dalam pembuatan program itu sendiri. 

Kotlin mendukung 2 paradigma (multiparadigm) umum yang akan Anda sering jumpai, yaitu Object-Oriented Programming (OOP) dan Functional Programming (FP). Kedua paradigma tersebut akan sangat membantu proses pengembangan dengan masing-masing fitur yang dimilikinya. Selain multiparadigm, Kotlin juga mendukung multiplatform yang berbeda dengan bahasa pemrograman mainstream lainnya di mana kita dapat membuat aplikasi mobile (iOS/Android), Web, Desktop, atau Server. Bahkan Kotlin digadang-gadang bisa digunakan untuk Deep Learning dengan KotlinDL yang saat ini sudah berstatus alpha!.


Instalasi Kotlin


Pada tahap pertama, tentunya kita perlu menyiapkan beberapa tools yang dibutuhkan untuk membangun program dengan Kotlin. Beberapa tools itu bisa kita kategorikan ke dalam SDK, IDE, dan build tools.


Instalasi OpenJDK (Windows)


kita akan menggunakan installer yang sudah disediakan. Sebelum itu mari kita unduh terlebih dahulu berkas instalasinya pada tautan berikut ini:

 


Setelah itu silahkan pilih versi jdk dan sistem operasi yang anda inginkan. Untuk ditutorial kali ini saya akan menggunakan jdk versi 8 dengan sistem operasi windows. Jika anda juga menggunakan sistem operasi windows silahkan download yang .msi, lalu silahkan lakukan proses instalasi.




Silahkan klik next dan lanjutkan proses instalasi hingga selesai.



Konfigurasi JAVA_HOME Path


Langkah selanjutnya setelah instalasi adalah melakukan konfigurasi lokasi OpenJDK. Ini bertujuan agar proses instalasi IntelliJ IDEA pada sub-modul berikutnya dapat berjalan dengan baik. Mari sama-sama kita konfigurasi OpenJDK dengan mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Buka Control Panel kemudian masukkan system variable pada kolom pencarian.
  2. Pilih Edit the system environment variables pada hasil pencarian.
  3. Pada jendela yang tampil, klik tombol Environment Variables yang berada paling bawah pada jendela yang tampil.
  4. Fokus pada bagian System variables, klik tombol New.
  5. Setelah terbuka, masukkan JAVA_HOME pada kolom variable name dan lokasi instalasi OpenJDK yang sebelumnya sudah dicatat pada variable value seperti berikut.

  6. Selanjutnya klik OK untuk menutup jendela yang tampil.
  7. Jika dirasa sudah sesuai, tutup jendela Environment Variables dengan meng-klik tombol OK.

Terakhir, untuk memastikan apakah instalasi sudah berhasil, jalankan perintah java -version pada Command Prompt. Pastikan versi dari Java dapat ditampilkan seperti berikut. 


jika ada error silahkan cek kembali variable path dan lokasi jdk anda.



Instalasi Gradle ( Windows )


Di sini kita akan melakukannya secara manual. Mulai dari mengunduh berkas distribusinya, melakukan konfigurasi, sampai mengecek apakah Gradle sudah berhasil diinstal. Mari kita mulai dengan mengunduh berkas distribusi yang akan kita gunakan. Caranya dengan mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Unduh berkas distribusi Gradle pada tautan https://gradle.org/releases/. Anda bisa memilih binary-only atau complete yang disertai dengan dokumentasi.

  2. Kami menyarankan Anda mengunduh Gradle versi 6.6 guna menghindari kesalahan yang mungkin saja terjadi.

  3. Setelah proses unduh selesai, ekstrak ke folder yang diinginkan. Sebaiknya tempatkanlah pada folder yang mudah dijangkau. Ini akan mempermudah konfigurasi Environment Variable.



Konfigurasi Environment Variable


Setelah selesai mengekstrak paket distribusi, selanjutkan kita akan melakukan konfigurasi agar gradle dapat digunakan dengan mudah dan tentunya untuk menghindari eror saat ingin menggunakannya. Sama seperti OpenJDK, konfigurasi gradle akan kita lakukan pada Environment Variable. Untuk itu, langsung saja buka kembali jendela Environment Variable dengan cara seperti yang sudah kita pelajari pada sub-modul instalasi OpenJDK.

Saat jendela Environment Variables sudah terbuka, pada kolom System Variables seperti cuplikan gambar di bawah ini.


Pilih variable path kemudian klik Edit. Setelah jendela baru terbuka, Klik tombol New kemudian tambahkan lokasi dari berkas distribusi Gradle seperti contoh berikut:

Misalnya file dari zip saya extract ke C:\Users\62877\Downloads\gradle-6.6  lalu bukalah folder bin dan copy path dengan cara klik pada bagian ini terlebih dahulu: 



Setelah selesai, klik OK pada jendela yang tampil dan jendela Environment Variable. Untuk memastikan apakah gradle sudah terinstall dengan baik. Anda bisa menjalankan perintah gradle -v pada command prompt seperti berikut:



Jika terjadi error, pastikan kembali bahwa OpenJDK sudah dikonfigurasi dan dijalankan dengan baik. Sebabnya, Gradle akan menggunakan konfigurasi JAVA_HOME yang berada pada pengaturan Environment Variables.


Instalasi IntelliJ IDEA

Pastikan komputer Anda memenuhi syarat. Jika sudah, unduhlah berkas instalasi IntelliJ IDEA berdasarkan sistem operasi dengan versi yang kami sarankan yaitu versi 2020.3.1 Community yang dapat diunduh pada tautan IntelliJ IDEA download page

Anda bisa mencari versi yang dimaksud dengan memilih menu dropdown seperti berikut:



Selanjutnya ikuti langkah-langkah instalasi sesuai sistem operasi yang digunakan.

Konfigurasi IntelliJ IDEA

Pada dasarnya jika sebelumnya komputer kita sudah terinstal JDK, kita tidak perlu melakukan konfigurasi pada Intellij IDEA. Apa pasal? JDK akan secara otomatis terdeteksi sehingga Anda bisa langsung menggunakannya untuk membuat proyek baru.

Untuk mengenal IntelliJ IDEA lebih lanjut, Anda bisa membaca blog berikut: Berkenalan Dengan IntelliJ IDEA

Sekian Untuk Pengenalan Bahasa Kotlin dan Setup yang kita butuhkan unruk melakukan proses koding. Untuk Artikel selanjutnya silahkan menuggu update terbaru dari kami. Stay tune !!!! teman teman 

Baca selengkapnya
Cara Mudah Membuat Aplikasi Android Dengan React Native

Cara Mudah Membuat Aplikasi Android Dengan React Native




Halo temen-temen, kembali lagi nih dengan saya. Kali ini saya mau share nih langkah awal membuat aplikasi android dengan framework React Native.

Apa sih React Native itu ?

Mungkin ada yang baru denger kali ini atau udah pernah denger tapi belum tahu apa sih React Native itu. Nih saya kasih penjelasan singkatnya. Simak baik-baik yaa..

React Native itu cross-platform framework yang di buat oleh tim Facebook untuk membuat mobile app (android & ios ) dengan menggunakan javascript sebagai bahasa pemogramannya. React Native nantinya akan mengkompilasi Javascript ke dalam native kode Android (Java) dan iOS (Objective C atau swift). Sehingga untuk performa nya nanti akan mendekati aplikasi native

Dan lagi, dengan React Native ini kalian bisa lho membuat aplikasi android dan ios sekaligus dengan satu bahasa pemrogaman aja yaitu dengan Javascript. Mantab kann .. 

Oh iya sebelumnya saya mau kasih tahu kalau langkah-langkah ini untuk laptop/komputer yang OS nya Linux yaa. Untuk windows ada sedikit perbedaan pada langkah-langkahnya.

Jadi bagi yang OS nya windows kalian bisa cek postingan saya disini atau kalian bisa langsung mengunjungi dokumentasi dari React Native disini .

Peralatan dan langkah yang dibutuhkan


Yang perlu kalian install nantinya adalah Nodejs, React Native CLI, JDK, dan Android Studio.

Untuk editor nya kalian bisa menggunakan editor favorite kalian masing-masing ya. Disini saya menggunakan Visual Studio Code. Karena selain UI nya yang bagus, di VS Code juga terdapat banyak plugin-plugin yang bisa membantu kalian coding nantinya.

1. Nodejs

Yang pertama, kalian install dulu ya Nodejs. 
Kalian bisa mengunjungi postingan saya Apa itu Nodejs ?? Berikut Penjelasan dan Cara Installnya.

2. React Native CLI

Setelah Nodejs dan npm terinstall, buka terminal lalu ketikkan :
npm install -g react-native-cli

3. Java Development Kit

React Native membutuhkan Java SE Development Kit (JDK) versi 8.
Kalian bisa download JDK nya disini, kemudian menginstallnya.

4. Android Studio

Download dan install android studio. Ketika di tanya tipe installasi saat kalian install android studio, kalian pilih yang Custom setup ya. Lalu jangan lupa centang juga yaa :
  • Android SDK
  • Android SDK Platform
  • Android Virtual Device
Setelah itu kalian tinggal next" aja sampai proses installasi selesai :)

5. Install Android SDK

Ketika muncul screen "Welcome to Android Studio", klik "Configure" lalu pilih "SDK Manager".

Pada tab SDK Platform, kalian akan melihat banyak package list. Centang checkbox "Show Package Details" di pojok kanan bawah, kemudian kalian cari dan centang juga ya :
  • Android SDK Platform 28
  • Intel x86 Atom_64 System Image or Google APIs Intel x86 Atom System Image
Selanjutnya klik tab SDK Tools dan pastikan juga Android SDK Build-Tools 28.0.3 tercentang ya.
Setelah itu klik Apply untuk download dan install Android SDK dan build tools yang berkaitan .

6. Konfigurasi ANDROID_HOME environment variable

Copy kan script berikut pada file config $HOME/.bash_profile atau $HOME/.bashr :

export ANDROID_HOME=$HOME/Android/Sdk 
export PATH=$PATH:$ANDROID_HOME/emulator
export PATH=$PATH:$ANDROID_HOME/tools 
export PATH=$PATH:$ANDROID_HOME/tools/bin 
export PATH=$PATH:$ANDROID_HOME/platform-tools

7. Watchman

Ikuti Petunjuk Install Watchman untuk compile dan install Watchman dari sumbernya
Setelah peralatan dan juga langkah yang dibutuhkan telah selesai mari kita mulai membuat aplikasi sederhana kita

Membuat Aplikasi Baru

Pertama, buat project baru dengan cara mengetikkan  react-native init NamaProject  di terminal.

Saat pertama kali membuat project baru prosesnya akan memakan waktu yang lumayan lama. Jadi tunggu dengan sabar sampai selesai ya :)

Setelah proses selesai, masuk ke dalam directory project dengan mengetikkan  cd NamaProject .

Nahhh, pada tutorial kali ini kita akan menggunakan android device sebagai emulatornya, jadi siapkan hp android kalian dan aktifkan mode "USB Debugging" di pengaturan.

Setelah itu hubungkan hp kalian ke komputer dengan kabel USB. Lalu coba ketikkan  adb devices  di terminal untuk cek apakah device mu sudah terdeteksi atau belum.

Dan langkah terakhir, jika device android mu sudah terdeteksi maka coba kalian ketikkan 
react-native run-android . Kalian setujui saja semua permission yang muncul di device android kalian.

Dan jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti ini



Dan seperti petunjuk yang tampil di layar android kalian, kalian bisa merubah tampilannya di file App.js. Untuk tutorial lanjutan dari react native ini seperti navigasi, lifecycle dll akan saya post di lain waktu ya :)

Oke sekian tutorial saya kali ini, saya minta maaf bila ada kesalahan kata atau mungkin ada yang sulit dimengerti kalian bisa tanya di kolom komentar ya..
Semoga bermanfaat yaa, see you :D 
Baca selengkapnya

Apa itu Nodejs ?? Berikut Penjelasan dan Cara Installnya


Apa itu Nodejs ??

Apakah Nodejs itu adalah suatu bahasa pemrogaman ??

Lalu mengapa kita harus menggunakan Nodejs, memang apa saja sih kelebihannya ??

Untuk menjawab pertanyaan diatas simak baik" ya penjelasan saya di bawah ..

Pengertian Nodejs


Apa kalian tahu Javascript ?? Javascript adalah bahasa pemrogaman yang mungkin selama ini kalian mengenalnya sebagai bahasa yang hanya bisa berjalan di sisi client/browser saja kan.. Namun dengan adanya Nodejs ini sekarang Javascript juga bisa berjalan di sisi server seperti halnya PHP, Ruby, Perl, dan sebagainya.

Hal tersebut bisa terjadi karena Nodejs menggunakan engine V8 dari google yang cepat dan punya performa yang bagus untuk mengeksekusi Javascript menjadi bahasa server.

Selain itu, Nodejs dapat dijalankan pada Windows, Mac OS X, dan Linux tanpa perubahan kode program. Node.js memiliki pustaka server HTTP sendiri sehingga memungkinkan untuk menjalankan server web tanpa menggunakan program server web seperti Apache atau Lighttpd.\

Jadi sederhananya, Nodejs adalah sebuah platform perangkat lunak yang didesain untuk pengembangan aplikasi berbasis web dengan Javascript sebagai bahasa pemrogamannya.

Lalu apa saja sih kelebihannya ?? Berikut adalah beberapa kelebihan dari Nodejs

Kelebihan Nodejs


  • Dengan bahasa JavaScript, ia mempermudah untuk mempelajari backendnya jika memang sudah menguasai Javascript. Pemula bahkan lebih cepat menguasainya karena dari sisi-klien juga menggunakan bahasa Javascript.
  • Adanya pertukaran kode antara klien dan server, yaitu server-side rendering pada kerangka Javascript.
  • Adanya fasilitas untuk membuat aplikasi waktu nyata (realtime application).
  • Open source, sehingga pengguna mengetahui bagaimana proses aplikasi berjalan, mengubahnya, dan gratis dipakai.
  • Mendukung penyimpanan sementara (cache).
Setelah mengetahui apa itu Nodejs dan juga kelebihannya, langsung saja kita masuk ke cara installasinya.

Cara Install Nodejs


Untuk Windows & MacOS :

Download saja langsung dari web resmi Nodejs disini dan jalankan installernya

Alternatives Windows

Using Chocolatey:
cinst nodejs
# or for full install with npm
cinst nodejs.install
Using Scoop:
scoop install nodejs

Untuk Linux :

Buka terminal lalu ketikkan :
curl -sL https://deb.nodesource.com/setup_6.x | sudo -E bash - 
sudo apt-get install -y nodejs

Untuk mengetahui apakah Nodejs sudah terinstall atau belum, kalian tinggal cek saja versinya di terminal dengan mengetikkan

node --version
npm --version

Oke sekian tutorial yang saya share kali ini. Kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar ya'. Jika ada kurangnya saya mohon maaf. Dukung terus blog saya biar bisa terus posting hal-hal lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Baca selengkapnya

Cara Mengatasi Error : Cannot enqueue Handshake after already enqueuing a Handshake




Halo apa kabar teman"? Pasti baik-baik saja kan .. 😄

Pada kesempatan kali ini saya akan share cara mengatasi error yang biasanya terjadi saat menghubungkan nodejs dengan mysql yaitu error "Cannot enqueue Handshake after already enqueuing a Handshake".

Mengapa error ini bisa terjadi ? Error ini terjadi karena ada bug pada modul mysql yang kalian install lewat npm sebelumnya.

Solusinya sederhana, kalian tidak perlu melakukan connect lagi jika sebelumnya kalian sudah melakukan createConnection(). Jadi kalian tinggal hapus saja connection dan end connection nya.

Contoh script :



Hapus connection dan end connectionnya. Sehingga menjadi seperti di bawah ini ...


Gimana mudah sekali kan ? wkwk 😄

Oke sekian tutorial yang saya share kali ini. Kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar ya'. Jika ada kurangnya saya mohon maaf. Dukung terus blog saya biar bisa terus posting hal-hal lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Baca selengkapnya

Mengubah Karakter Pada String & Array Dengan str_replace() di PHP


Halo Teman - teman, Gimana baik-baik saja kan kabarnya 😅 Setelah sekian lama akhirnya posting lagi nih hhh.

Kali ini saya akan memberitahu cara mengubah karakter dalam string & data di dalam array dengan menggunakan function bawaan dari php yaitu str_replace() .

Sedikit penjelasan, str_replace() adalah built in function atau fungsi bawaan dari PHP yang termasuk dalam kelompok pengolahan string dimana fungsi utamanya yaitu mengganti substring tertentu dalam suatu string.

Oke tanpa basa-basi langsung saja kita ke scriptnya.

Mengubah Karakter Tertentu pada String



Function str_replace() mempunyai 3 parameter di dalamnya.
  • Param 1, isikan dengan karakter yg ingin diganti ('a')
  • Param 2, isikan dengan karakter baru / penggantinya ('z')
  • Param 3, isikan dengan variabel yang berisi string ($str1)

Output dari script di atas adalah "Belzjzr PHP"


Mengubah Data di dalam Array



Karena function str_replace() ini hanya bisa digunakan utk mengganti string bukannya array, maka kita bisa mengakalinya dengan cara mengubah array tsb ke bentuk string. Kemudian kita ubah lagi ke bentuk array setelah melakukan replace.

  • Function implode(), berfungsi utk mengubah array ke bentuk string. Function ini memiliki 2 parameter. Param 1 berisi karakter pemisah data array, misal di atas saya menggunakan ("") yang artinya saya tdk memisahkan data array tsb. Param 2 berisi variabel yang isinya array ($array).
  • Function str_split(),  berfungsi mengubah string ke bentuk array. Function ini hanya memiliki 1 parameter yang berisi variabel yang isinya string ($str).
  • Function count() di dalam for, berfungsi menghitung jumlah data di dalam array.

Output dari script di atas adalah "azc"

Oke sekian program yang saya share kali ini. Kalau ada yang ingin ditanyakan silahkan berkomentar ya'. Jika ada kurangnya saya mohon maaf. Dukung terus blog saya biar bisa terus posting hal-hal lainnya. Semoga bermanfaat 😀
Baca selengkapnya